Bumi bisa bicara ?
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW membaca ayat „.. Pada hari itu bumi menceritakan beritanya…(QS. Al Zalzalah , 99:4)” lalu berkata (kepada para Sahabat): “Apakah kamu tahu berita apakah yang akan disampaikan oleh bumi itu?” Mereka mengatakan hanya Allah dan Rasulnya yang tahu. Lalu Rasulullah SAW melanjutkan “Berita yang akan disampaikan itu adalah kesaksiannya tentang amal perbuatan yang telah dilakukan oleh setiap hamba, baik laki2x maupun perempuan di atas permukaannya, yaitu dengan mengatakan “dia telah melakukan ini dan ini pada hari ini dan ini” Itulah berita yang disampaikan oleh bumi ini” (Hadist ini diriwayatkan pula oleh Imam Tirmidzi dan beliau berkata Hadist ini hasan, sahih, gharib. [1]
Membaca hadist diatas, tentunya akan terbersit pertanyaan di dalam benak kita. Apakah mungkin bumi bisa bicara? Kayak filem kartun donk. Untuk bisa sedikit memahami hadist diatas, marilah kita kaji beberapa hal dibawah ini.
Bumi kita tercinta ini tersusun atas beberapa lapisan, yaitu kerak bumi (dengan tebal antara 5-40 km), mantel bumi (+-2885 km), inti luar (outer core) bumi (+-2270 km, yang bersifat padat), dan inti dalam (inner core) bumi (+-1216 km, yang bersifat cair) [2]. Lapisan terluar, yaitu kerak bumi, dimana kita semua berada, tersusun oleh batuan-batuan yang secara umum dibagi 3 jenis, yaitu batuan beku, sediment dan metamorf. Batuan-batuan tersebut tersusun oleh mineral2x yang responnya terhadap medan magnetik, secara umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu bersifat ferromagnetik, diamagnetik dan parramagnetik. [3]
Sebagian mineral2x tersebut banyak dicari oleh perusahaan2x pembuat perangkat penyimpanan digital, untuk dijadikan material utama dari produk mereka, semisal Compact Disk, Hard Disk, maupun pita magnetik. Pita magnetik, dengan bantuan perangkat tertentu, dapat digunakan untuk merekam suara-suara yang ada disekitarnya. CD, dengan perangkat tertentu, dapat digunakan untuk merekam informasi, baik itu suara maupun gambar. Begitu pula dengan Hard Disk. Di waktu yang lain saat kita rindu akan suara atau kejadian yang terekam pada medium2x tadi, kita tinggal „menyetel“ atau memutar kembali kaset atau CD tersebut dan mereka akan „bercerita“ kepada kita tentang informasi yang ada di dalamnya.
Belum lama ini, para ahli ilmu kebumian berhasil merekonstruksi pergerakan kerak bumi, dari sejak beberapa juta tahun yang lalu sampai sekarang ini. Sebagai contoh antara benua Afrika dan Amerika, pada waktu lampau pernah menyatu dalam satu bagian, kemudian saling berpisah menjauh satu dengan yang lain. Itulah sebabnya mengapa bagian pantai timur Afrika dan pantai barat Amerika jika didekatkan satu dengan yang lain akan match seperti puzzle. Rekonstruksi ini dapat dilakukan berkat kemajuan ilmu dibidang paleomagnetik.
Paleomagnetik adalah salah satu kajian di dalam ilmu geologi, yang berusaha mengekstrak informasi magnetik yang tersimpan dalam suatu batuan, sehingga dapat diketahui kapan (t) dan dimana (x,y,z) sebuah batuan terbentuk, serta proses apa saja yang pernah dialami oleh batuan tersebut. Informasi magnetik bisa terdapat di dalam batuan karena bumi kita senantiasa dilingkupi oleh medan magnetik yang dihasilkan oleh interaksi di dalam inti bumi. Dengan meningkatkan resolusi instrumen yang dipakai untuk mengekstrak informasi magnetik dalam batuan tersebut, tidak mustahil kejadian-kejadian yang lebih detil yang terjadi di sekitar batuan itu juga dapat diketahui.
Dengan kata lain, sebetulnya sejak bumi ini diciptakan sampai saat ini, terjadi proses penyimpanan informasi secara kontinu dan presisi atas segala kejadian yang ada di permukaan bumi. Secara sunatullah, bumi telah berfungsi seperti CD atau hardisk yang selalu merekam database seluruh kejadian yang ada disekitarnya, karena semua syarat umum dan khusus untuk sebuah proses perekaman telah dipehuni. Allah berfirman dalam Surat Yunus (QS. 10:61). Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
Analogi dengan kaset atau CD diatas, kalau Bumi dimasukkan ke dalam BumiReader (instead of CD Reader or CD Player), kemudian dengan bantuan menu SEARCH, diketik Fulan binti Fulanah, ENTER, lalu tekan PLAY pada menu di BumiMediaPlayer(TM), maka kejadian yang terjadi sejak Fulan lahir sampai ajal menjemput akan terpampang di layar monitor. Dan tak ada amal kebaikan sebesar zarah-pun yang akan terlewatkan.
Jadi, apakah bumi bisa berbicara?
Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?." Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik. (QS. 2:26)
Wallahu a’lamu bish-shawaab.
Wiwit S
(Geophysicist)
Reff:
[1] Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir
[2] Structure of the earth, http://scign.jpl.nasa.gov/learn/glossary.htm#seventytwo
[3] Paleomagnetism, Robert F Buttler, http://www.geo.arizona.edu/Paleomag/book/appendix.pdf
Membaca hadist diatas, tentunya akan terbersit pertanyaan di dalam benak kita. Apakah mungkin bumi bisa bicara? Kayak filem kartun donk. Untuk bisa sedikit memahami hadist diatas, marilah kita kaji beberapa hal dibawah ini.
Bumi kita tercinta ini tersusun atas beberapa lapisan, yaitu kerak bumi (dengan tebal antara 5-40 km), mantel bumi (+-2885 km), inti luar (outer core) bumi (+-2270 km, yang bersifat padat), dan inti dalam (inner core) bumi (+-1216 km, yang bersifat cair) [2]. Lapisan terluar, yaitu kerak bumi, dimana kita semua berada, tersusun oleh batuan-batuan yang secara umum dibagi 3 jenis, yaitu batuan beku, sediment dan metamorf. Batuan-batuan tersebut tersusun oleh mineral2x yang responnya terhadap medan magnetik, secara umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu bersifat ferromagnetik, diamagnetik dan parramagnetik. [3]
Sebagian mineral2x tersebut banyak dicari oleh perusahaan2x pembuat perangkat penyimpanan digital, untuk dijadikan material utama dari produk mereka, semisal Compact Disk, Hard Disk, maupun pita magnetik. Pita magnetik, dengan bantuan perangkat tertentu, dapat digunakan untuk merekam suara-suara yang ada disekitarnya. CD, dengan perangkat tertentu, dapat digunakan untuk merekam informasi, baik itu suara maupun gambar. Begitu pula dengan Hard Disk. Di waktu yang lain saat kita rindu akan suara atau kejadian yang terekam pada medium2x tadi, kita tinggal „menyetel“ atau memutar kembali kaset atau CD tersebut dan mereka akan „bercerita“ kepada kita tentang informasi yang ada di dalamnya.
Belum lama ini, para ahli ilmu kebumian berhasil merekonstruksi pergerakan kerak bumi, dari sejak beberapa juta tahun yang lalu sampai sekarang ini. Sebagai contoh antara benua Afrika dan Amerika, pada waktu lampau pernah menyatu dalam satu bagian, kemudian saling berpisah menjauh satu dengan yang lain. Itulah sebabnya mengapa bagian pantai timur Afrika dan pantai barat Amerika jika didekatkan satu dengan yang lain akan match seperti puzzle. Rekonstruksi ini dapat dilakukan berkat kemajuan ilmu dibidang paleomagnetik.
Paleomagnetik adalah salah satu kajian di dalam ilmu geologi, yang berusaha mengekstrak informasi magnetik yang tersimpan dalam suatu batuan, sehingga dapat diketahui kapan (t) dan dimana (x,y,z) sebuah batuan terbentuk, serta proses apa saja yang pernah dialami oleh batuan tersebut. Informasi magnetik bisa terdapat di dalam batuan karena bumi kita senantiasa dilingkupi oleh medan magnetik yang dihasilkan oleh interaksi di dalam inti bumi. Dengan meningkatkan resolusi instrumen yang dipakai untuk mengekstrak informasi magnetik dalam batuan tersebut, tidak mustahil kejadian-kejadian yang lebih detil yang terjadi di sekitar batuan itu juga dapat diketahui.
Dengan kata lain, sebetulnya sejak bumi ini diciptakan sampai saat ini, terjadi proses penyimpanan informasi secara kontinu dan presisi atas segala kejadian yang ada di permukaan bumi. Secara sunatullah, bumi telah berfungsi seperti CD atau hardisk yang selalu merekam database seluruh kejadian yang ada disekitarnya, karena semua syarat umum dan khusus untuk sebuah proses perekaman telah dipehuni. Allah berfirman dalam Surat Yunus (QS. 10:61). Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
Analogi dengan kaset atau CD diatas, kalau Bumi dimasukkan ke dalam BumiReader (instead of CD Reader or CD Player), kemudian dengan bantuan menu SEARCH, diketik Fulan binti Fulanah, ENTER, lalu tekan PLAY pada menu di BumiMediaPlayer(TM), maka kejadian yang terjadi sejak Fulan lahir sampai ajal menjemput akan terpampang di layar monitor. Dan tak ada amal kebaikan sebesar zarah-pun yang akan terlewatkan.
Jadi, apakah bumi bisa berbicara?
Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?." Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik. (QS. 2:26)
Wallahu a’lamu bish-shawaab.
Wiwit S
(Geophysicist)
Reff:
[1] Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir
[2] Structure of the earth, http://scign.jpl.nasa.gov/learn/glossary.htm#seventytwo
[3] Paleomagnetism, Robert F Buttler, http://www.geo.arizona.edu/Paleomag/book/appendix.pdf
1 Comments:
analisis yang hebat, salam sukses luar biasa
By
munadi, at 2:08 PM
Post a Comment
<< Home